Advertisement
Menara masjid ini dibangun oleh Sultan besar Ghurid Ghiyas ud-Din pada tahun 1194. Beliau memerintah kekaisaran sekitar tahun 1153-1203. Menara ini bertujuan untuk menandai tanah situs kuno bernama Firuzkuh, dimana menjadi tempat kediaman kaisar Ghurid selama musim panas.
Jika dilihat, menara masjid ini terdiri dari empat poros silinder ditumpuk satu sama lain, dibangun dengan bahan dasar batu bata yang saling direkatkan dengan mortar kapur. Bagian luar menara terlihat dipenuhi dengan hiasan geometris yang berbentuk tulisan Kufi. Tulisan-tulisan Ibrani juga terlihat menghiasi bagian sekitar menara.
Untuk memasuki menara ini harus melalui serangkaian tangga spiral yang melingkar serta berkelok-kelok. Tangga ini akan berakhir di sebuah ruangan terbuka dimana dari ruang itu anda bisa melihat keluar jendela pertemuan kedua aliran sungai, sungai Hari dan sungai Jam. Jika dilanjutkan melalui tangga berikutnya akan berujung di ruang galeri lentera.
Ketika menara ini dibangun, saat itu merupakan bangunan menara batu bata tertinggi di dunia. Hingga abad ke-20, gelar tertinggi itu direbut oleh bangunan Qutub Minar di Delhi. Meskipun kedua bangunan itu sama-sama berasal dari dinasti Ghurid. Menara masjid ini merupakan sebuah simbol kemenangan Islam atas penduduk pagan. Sedangkan menara-menara yang lainnya yang juga dibangun pada saat itu hanya berfungsi sebagai menara biasa saja, atau sebagai menara pengawas.
Ada sebuah pendapat, menara ini dulunya adalah menara sebuah masjid yang tersisa sementara bangunan masjidnya hancur dan hanyut ketika terjadi banjir bandang. Hal ini melihat dari bukti-bukti arkeologi yang menemukan bekas bangunan dengan halaman besar di samping menara, serta adanya sedimen sungai dibagian paving atas bata. Tapi itu masih diragukan.
Setelah kematian Ghurid Ghiyas ud-Din, pemerintahan digantikan oleh saudaranya yaitu Muiz ud-Din. Namun, kekaisaran Ghurid mulai memudar dan dipaksakan untuk menyerahkan wilayah ke kekaisaran Khwarezm. Sedangkan penguasa terakhir dinasti ini pun ditangkap serta dihukum mati pada tahun 1215. Dan kota Firuzkuh sendiri dihancurkan oleh bangsa Mongol pada tahun 1222.
Keberadaan menara megah ini sempat hilang dari dunia luar bahkan dari wilayah Afghanistan sendiri. Hampir tidak ada yang mengetahui keberadaannya sampai Sir Thomas Holdich melaporkan penemuannya kepada Komisi Perbatasan Afghanistan tahun 1886 saat bekerja. Ketika pertama kali ditemukan, menara ini tidak begitu menarik perhatian. Namun sekitar tahun 1957 berkat karya dua arkeolog asal Perancis, akhirnya menara ini pun mulai mendapat perhatian dunia. Sayangnya ketika terjadi invasi Soviet tahun 1979, kembali menara ini tidak mendapatkan perhatian khusus.
Dan barulah pada tahun 2002, menara masjid yang megah ini akhirnya berhasil ditetapkan menjadi situs pertama warisan dunia UNESCO Afghanistan. Hingga dikenal dunia dan dipelihara sampai saat ini.
Sumber: Amusing Planet
sangat sederhana, tapi memiliki keunikan sendiri, karen banyak kaligrafi nya
BalasHapus